Festival Rebana Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah Di Kabupaten Way Kanan

Suarapedia.id – Sebanyak 240 peserta yang terbagi dalam puluhan grup dari setiap perwakilan kecamatan se-Kabupaten Way Kanan turut ambil bagian menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah di Kabupaten Way Kanan.
Gema tabuhan rebana dan lantunan shalawat bersahutan dengan meriah, dalam gelaran Festival Rebana yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat.
Acara yang dipusatkan di halaman Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Muhsin, Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk. Senin, (14/7/2025) berhasil menjadi magnet bagi ratusan pegiat seni tradisi Islam dari seluruh penjuru Kabupaten.
Ketua PCNU Kabupaten Way Kanan, KH. Nurhuda, menyatakan bahwa antusiasme masyarakat yang luar biasa menjadi cerminan kuatnya tradisi rebana di kalangan warga Nahdliyin dan masyarakat umum.
“Alhamdulillah, festival ini diikuti oleh 240 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap kecamatan. Ini membuktikan bahwa seni rebana bukan hanya hidup, tetapi terus berdenyut kencang di tengah-tengah masyarakat Way Kanan,” ujar KH. Nurhuda, dalam keterangannya.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan ganda. Selain sebagai ajang silaturahmi dan kompetisi, yang terpenting adalah menanamkan kecintaan generasi muda pada seni dan budaya Islam, sekaligus mengisi momentum pergantian tahun Hijriah dengan kegiatan yang positif dan bernilai ibadah.
Kemudian, Bupati Way Kanan Ayu Asalasiyah, yang hadir untuk membuka acara, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa rebana adalah warisan budaya tak benda yang harus terus dirawat keberlangsungannya.
“Lomba rebana ini bukan hanya soal mencari siapa yang terbaik dan menjadi juara. Jauh lebih penting dari itu, ini adalah ikhtiar kita bersama untuk melestarikan budaya adi luhung warisan para ulama,” kata Bupati Ayu Asalasiyah.
Ia menambahkan, melalui alunan rebana dan shalawat, nilai-nilai keislaman dan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) dapat diperkuat.
“Di tengah arus modernisasi, kegiatan seperti inilah yang menjadi benteng budaya sekaligus media dakwah yang sejuk dan menenangkan. Pemerintah Kabupaten Way Kanan akan selalu mendukung kegiatan positif yang memperkuat syiar agama dan merawat tradisi,” pungkasnya.