Jelang Ramadhan 1443 H, Dinkes Lampura Gelar Bakti Sosial Bertajuk Merangkai Bahagia Bersama Anak Thalassemia
Redaksi
LAMPUNG UTARA -( SuaraPedia.id)- Tuhan
Kau bagian dari hidupku Karena-Mu Jarum demi jarum ditusukkan di badanku
Obat demi obat ku minum untuk kesembuhanku
Dan setetes darah aku butuhkan untuk kelangsungan hidupku…”
Demikianlah, kutipan puisi berjudul ‘Harapanku’ karya Tina Delia Fauziah yang dibacakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Lampung Utara, Ardiansyah, dalam kegiatan bakti sosial peduli penderita thalassemia.
Kegiatan ini diinisiasi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, melalui Dinas Kesehatan setempat, bersama Rumah Sakit (RS) Handayani, UTD PMI Kotabumi, Poltekkes, POPTI Lampura, Yayasan Peduli Kasih KNDJH, Asosiasi UMKM Lampura, Komunitas Peduli Thalassemia, serta didukung oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kab. Lampura.
Bakti sosial peduli penderita thalassemia tersebut dipusatkan di aula RS Handayani Kotabumi pada Senin, 28 Maret 2022, dengan tajuk Merangkai Bahagia Bersama Anak Thalassemia.
Disampaikan Sekretaris Persatuan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia
(POPTI) Lampura, Erna, yang mewakili Ketua POPTI, saat ini terdapat 44 penderita thalasemia yang ada di Kabupaten Lampura dan Waykanan.
Para penderita thalassemia tersebut, terangnya, bukan hanya membutuhkan transfusi darah rutin saja, namun juga membutuhkan obat.
“Para penderita thalassemia membutuhkan obat seumur hidupnya dengan harga yang mencapai Rp.5 jutaan perbulan,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, POPTI Lampura saat ini juga telah memiliki rumah singgah yang mendapatkan bantuan dari Yayasan Peduli Thalassemia Indonesia.
“Pada kesempatan ini, ada sebelas orang anak penderita thalassemia yang akan langsung mendapatkan transfusi darah,” katanya.
Sementara itu, Ketua UTD PMI Kotabumi, dr. Aida, menjelaskan, penyakit Thalassemia merupakan gangguan kelainan genetik pada sel darah.
“Penyebab thalassemia pada anak merupakan kelainan genetika berlebihnya komponen sel darah merah. Hal ini menyebabkan terganggunya sel darah merah dan mudah rusak,” terang dr. Aida.
Ditambahkannya, penderita thalassemia menjadi rentan terinfeksi berbagai wabah penyakit dan memicu gangguan kesehatan.
Di tempat yang sama, mewakili Kepala Dinkes Lampura, Sekretaris Ir. Hendri Yus, M.Ip., menegaskan, agar komunitas sosial kemanusiaan untuk terus menyuarakan berbagai bentuk kepeduliannya secara terus-menerus.
“Dengan adanya komunitas yang lantang menyuarakan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan akan memberikan edukasi dan menggugah masyarakat secara luas,” ucap Hendri Yus.
Selain itu, dengan adanya gerakan kemanusiaan yang disuarakan komunitas sosial ini secara berkelanjutan tentunya akan mendorong perhatian dan reaksi pemerintah.
Mewakili Kepala Dinkes Lampura, Sekretaris Ir. Hendri Yus, M.Ip., menegaskan, agar komunitas sosial kemanusiaan untuk terus menyuarakan berbagai bentuk kepeduliannya secara terus-menerus.
“Dengan adanya komunitas yang lantang menyuarakan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan akan memberikan edukasi dan menggugah masyarakat secara luas,” ucap Hendri Yus.
Selain itu, dengan adanya gerakan kemanusiaan yang disuarakan komunitas sosial ini secara berkelanjutan tentunya akan mendorong perhatian dan reaksi pemerintah.
Terpantau dalam kegiatan tersebut, penggagas kegiatan juga memberikan bingkisan dan santunan taliasih untuk penderita thalassemia. (Darwis)