Pembangunan Gorong-Gorong di Tiyuh Wonokerto Jadi Polemik Warga
Laporan : Biro Tubaba
Tulang Bawang Barat,(suarapedia.id)- Pembangunan gorong-gorong di Tiyuh Wonokerto RK 04 RT 10, kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat, menjadi polemik warga mengapa tidak pembangunan gorong-gorong tersebut tanpa musyawarah tingkat suku terlebih dahulu.Jumat,(24/3/2023)
Seperti yang dijelaskan salah satu warga Puryadi”kalau menurut saya seharusnya pembangunan gorong-gorong ini, sebelum nya di musyawarah kan dulu tingkat suku atau dusun khususnya suku 04 agar tepat pada sasaran yang mana sangat dibutuhkan masyarakat.kalau untuk pembangunan gorong-gorong ini bagi kami warga gak pas,dan bukan pada tempatnya terkecuali digali terlebih dahulu Siring nya agar air bisa mengalir dengan lancar bukan nya tujuan dibangunnya gorong-gorong agar air bisa mengalir dengan lancar”. terang nya
sama seperti Warga lain nya Poniman,”saya khususnya kami masyarakat Tiyuh Wonokerto Suku 04,sangat kecewa terkait pembangunan gorong-gorong ini seharusnya di musyawarah kan terlebih dahulu jangan hanya mengambil keputusan sepihak aja.karna dana yang untuk pembangunan ini kan dana desa bukan dana kepalo atau RK itu dana dari negara kami pun berhak untuk mendapatkan khusus nya pembangunan, apalagi ditempat kami mas setiap musim penghujan pasti kebanjiran rumah dan kebun warga kami sangat berharap untuk dapat diperhatikan dan kalau perlu kepalo turun langsung cek ditempat kami jangan dikira kami mengada-ada.”pungkasnya
Menurut keterangan Darwis sebagai sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Pemberantas Korupsi (FKPK),”pembangunan gorong-gorong yang dibangun di suku 04, Tiyuh Wonokerto kalau saya nilai tidak tepat pada sasaran karena masih banyak yang menjadi perhatian khusus nya di Tiyuh Wonokerto saya mewakili masyarakat dan saya masyarakat Wonokerto,”ujarnya
masih kata Darwis,”pembangunan yang harus nya dimusyawarahkan terlebih dahulu tingkat suku, agar pembangunan tersebut tepat sasaran seperti suku 04 ini jalan anderlag yang belum dilanjutkan masih terpotong,jalan jalur 2 yang belum dilanjutkan karna terkendala salah satu warga yang tidak mau tanah nya untuk digusur dijadikan jalan pada hal warga lain yang tanam tumbuhnya digusur aja bisa di iklaskan karna demi kemajuan tiyuh.pada hal jalan tersebut sangat strategis karena bergandengan langsung dengan kabupaten Tulang Bawang, otomatis nantinya banyak peminat warga luar untuk membeli perumahan di Tiyuh Wonokerto khusus nya suku 04 kan bisa menambah warga.ini harus nya menjadi perhatian kepalo Tiyuh dan PR nya.”pungkasnya
Menurut Darwis,”saya akan kordinasi kan kepada kepalo Tiyuh ataupun ke dinas-dinas terkait,karna menurut saya pembangunan ini asal-asalan menempatkan tak ada pentingnya malah akan menimbulkan banjir karna aliran air tak ada dan pembangunan gorong-gorong ini hanya buang-buang uang negara saja bukan kah sudah jelas dana desa itu untuk kepentingan masyarakat jangan berpikir, alah yang penting sudah saya bangun dan ada bukti pembangunan jangan berpikir seperti itu karena DD masyarakat juga berhak kepalo Tiyuh harus cek lapangan turun langsung jangan hanya menerima laporan aja.agar bisa tau keluhan masyarakat nya dan apa yang menjadi polemik warga nya.”terang Darwis
Masih kata Darwis,”masyarakat sangat berterima kasih telah diberikan bangunan walaupun,hanya sekedar gorong-gorong aja akan tetapi kami sangat berharap pembangunan yang ada di Tiyuh Wonokerto agar berimbang jangan tebang pilih kami juga masyarakat yang butuh di perhatikan kami pun bayar pajak setiap tahun nya sama seperti Warga lain nya,serta harapan kami RK yakin dan BPT Pardi mereka lah perwakilan kami dari suku 04 mereka pun seharusnya tau dan merasakan apa yang kami rasakan.”pungkas Darwis