Pembangunan Septik Komunal (Septikteng) Dikeluhkan Warga Makarti
Redaksi Daerah
Tulang Bawang Barat-(Suarapedia.Id)-Pembangunan septik komunal 5-10 di makarti Dari dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2022 yang dikerjakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat dikeluhkan masyarakat karena tidak ada dudukan klosetnya. Sampai saat berita ini akan diterbitkan septik komunal tersebut belum ada yang digunakan masyarakat bahkan proyek tersebut tidak ada plang anggaran (Papan Proyek).
“kalau dalamnya ukuran septikteng saya tidak tahu karena bukan saya yang mengerjakan, yang mengerjakan ada sendiri tukang dari RK 6 kalau plang pekerjaan saya tidak tahu temuin saja Arman, kalau saya di RK 6 khususnya sementara septikteng belum dipakai karena belum diresmikan atau bagaimana saya kurang tahu, “pungkasnya.
Tri Sunarsih RT 19 RK 5 menjelaskan, ” pembuatan septikteng itu di tanah saya, karena tidak ada tempat buat septikteng tanah milik saya hibahkan dan alhamdullilah sudah ada surat hibahnya, saya tidak tahu ada tidak papan anggaran ataupun pekerjaan saya tidak pernah ngeliat itu pekerjaan kalau sempat saya hanya kasih minum habis itu pergi, septikteng pekerjaan buatan pemerintah, belum pernah di pakai saya belum ada biaya untuk membangun toilet, saya tidak tahu dapat tidak klosetnya mungkin di kasih lah, pekerjanya orang dari Tiyuh sini aja di bayar sama bapak Tiyuh, “ujarnya.
Di tempat yang sama ponirah mengatakan, “Belum bisa di pakai itu septikteng saya punya sendiri kok, pekerjaan baru 1 bulan dan belum nyambung ke rumah, septikteng itu punya orang banyak boleh di sambungin ke rumah-rumah, klosetnya tidak ada, ya.. tidak dikasih “ungkapnya.
Arman PPK yang mengerjakan tidak ada di rumah, melalui telepon seluler dan pesan chatt menjelaskan, “Rk 2 ada 2 titik untuk 10 pengguna, Rk 4 ada 2 titik untuk 15 pengguna, Rk 3 ada 2 titik untuk 16 pengguna, Rk 5 ada 1 titik untuk 10 pengguna dan Rk 6 ada 3 titik untuk 20 pengguna. “Paparnya. Jadi jumlah keseluruhan septikteng komunal ada 10 titik dengan 71 pengguna.
Lanjutnya saat di tanya mengapa tidak ada dudukan kloset, “memang tidak ada, dan sumber dana DAK APBD tahun 2022 dengan nilai Rp 600 juta belum potong pajak.”tegasnya. Jika di hitung nilai rata-rata per titik septik komunal Rp 60 juta yang rincian hanya galian persegi empat diperkirakan 3 X 3 m, tabung pemusnah selebar sumur diameter diperkirakan 50-70 cm dan tabung kecil persegi yang ukurannya diperkirakan 50 x 50 cm.
dari pantauan beberapa awak media dilapangan,nilai yang lumayan besar pekerjaan proyek tersebut
Rincian jelas tentang pekerjaan tersebut Arman belum bisa memberikan waktu untuk memberikan penjelasan terkait proyek tersebut.
diduga proyek septik komunal yang menggunakan dana DAK APBD 2022 Ditiyuh Makarti menabrak aturan yang ada dan tidak adanya ketransparanan publik,yang mana proyek tersebut saat awak media kroscek lapangan tidak terdapat ada nya papan anggaran sangat diharapkan untuk dinas-dinas terkait untuk turun serta kroscek proyek tersebut.(Dws/Tim)