Berita DaerahBerita Media GlobalBerita TerkiniKabar LampungMesujiRagam

Peringati Hari Kesehatan Nasional Ke 58, Penjabat Bupati Mesuji Sampaikan Hal Ini

Redaksi Daerah

Mesuji Lampung,( Suarapedia.Id) – Pemkab Mesuji mengelar Upacara Hari Kesehatan Nasional ke-58 Tahun 2022 Yang di Laksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji. Selasa 29/11/22

Upacara yang di Gelar di Lapangan Wirapraja Desa Bukoposo Kecamatan Way Serdang Mesuji Lampung itu Di Pimpin Langsung Penjabat Bupati Mesuji.Drs.Sulpakar,.M.M.serta Hadiri Camat Way Serdang Drs. Firuzi , Asisten I Pemkab Mesuji Indra Kusuma Wijaya, Ketua DPRD Kabupaten Mesuji Ibu Hj. Elfiana, Anggota DPRD Kabupaten Mesuji Suyanto,Ketua DWP Kabupaten Mesuji, Ny Chosiatun Syamsudin, Ketua TP-PKK Kecamatan Way Serdang (Ibu Nariatul Amra Firuzi),
Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Mesuji, Kapolsek Way Serdang IPTU Bambang Priantoro beserta Anggota Jajaran, Babinsa, Sekretaris Camat Way Serdang Tamyani beserta Staf Pegawai Kantor Kecamatan Way Serdang dan Sat.Pol-PP, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Mesuji beserta Staf Pegawai, Kepala Desa, Bapak/Ibu Dewan Guru SD dan SMP beserta Siswa/Siswi dan masyarakat Desa Setempat.

Usai kegiatan Upacara HKN itu, Penjabat Bupati Mesuji Drs.Sulpakar,.M.M Dalam Sambutanya Menyampaikan Dengan Tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”. menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu, dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19, sehingga masyarakat Indonesia dapat kembali beraktivitas dan produktif agar Indonesia kembali bangkit dan kembali sehat.

Saat ini Jelas bahwa Tantangan yang kita hadapi sangat berat ” Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian, Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih, Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan total 442 juta dosis vaksin telah disuntikkan sampai dengan Oktober 2022.

Meskipun begitu Lanjutnya lagi, kita tidak boleh lengah Sejak bulan Oktober, kita telah mendeteksi adanya kenaikan kembali kasus COVID-19. Data kematian menunjukkan 4 dari 5 pasien meninggal belum divaksinasi booster Proporsi pasien yang meninggal akibat COVID-19 3 kali lebih banyak pada kelompok lansia dibandingkan dengan yang bukan lansia Oleh karena iłu, mari terus ingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 dengan booster. Ungkapnya.

‘ Dałam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat dan Lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini. Karakter bangsa Indonesia sebagai pejuang, saling peduli, bergotong royong merupakan modal utama kita bisa segera mengatasi pandemi ini. Kata Sulpakar.

Masih di lanjutnya Lagi, Meski dihadapkan pada prioritas penanganan COVID-19, pada saat yang sama pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan Iainnya yang merupakan program prioritas nasional, seperti penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seda meningkatkan kemandirian penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Ya’ Pandemi juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan di tanah air. Kemenkes saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 Pilar, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan, sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang. Kata Sulpakar.

Ia Menambahkan, kita harus memahami dan fokus 6 pilar transformasi kesehatan yang terdirindari transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehaun. Adapun pejabarannya sebagai berikut.

Pada Pilar 1, Kemenkes terus berupaya mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer, termasuk standar jaringan, standar layanan, serta digitaliasi sistem pelaporan. Integrasi pelayanan kesehatan akan terlihat mulai dari pelayanan di Puskesmas hingga tingkat desa, seda akan melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Transformasi pelayanan kesehatan primer harus mendapat perhatian khusus serta investasi kesehatan yang besar, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif. Salah satu prioritasnya yaitu melalui penguatan sekitar 1 ,5 juta kader dan 300.000 Posyandu yang menjadi ujung tombak pemberian layanan kesehatan. Di Sisi Iain, kita perlu terus membangun gerakan-gerakan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat. Dukungan dan peran seda pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Pada Pilar 2, Transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara Iain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan lbu dan Anak (KIA). Pada pilar ini, kita memperkuat Sisi supply melalui peningkatan kapasitas infrastruktur dan kompetensi SDM dalam menyediakan layanan kesehatan, sehingga layanan rujukan tersedia dan dapat diakses di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Pada Pilar 3, transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk Obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri. Saat ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen Rp 17,52 T untuk belanja produk dalam negeri, dan telah melakukan realisasi sejumlah Rp 9,1 T (51.9% dari nilai komitmen). Di samping ketersediaan produk farmasi dan alat kesehatan, pemerintah juga mendorong kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan melalui tenaga cadangan kesehatan. Partisipasi tenaga kesehatan dan non-kesehatan sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis. Akan dilakukan pendataan tenaga cadangan dan pelatihan untuk dapat melengkapi keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis. Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan di skala kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional juga harus dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Terkait Pilar 4, Kemenkes melakukan transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif, dan efisien. Pertama, mempercepat produksi National Health Account (NHA) untuk kebijakan pembiayaan kesehatan yang lebih berbasis bukti. Kedua, menjaga kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui reviu tahunan tarif JKN. Ketiga, kendali mutu dan biaya yang berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui peningkatan penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment – HTA). Keempat, memperkuat sinergi pembiayaan kesehatan antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan organisasi lainnya melalui Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan.

Pada Pilar 5, SDM Kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas hingga pelosok. Target optimis yang akan dicapai yaitu angka ideal dokter 1 banding 1.000 populasi dan pemenuhan nakes di Puskesmas dan RSUD sesuai standar. Beberapa program unggulan tengah dilakukan, yaitu melalui implementasi Academic Health System, pemberian 10.000+ beasiswa bagi dokter, spesialis, dan fellowship, serta peningkatan kualitas melalui pelatihan yang terintegrasi sesuai kebutuhan pelayanan.
Pada Pilar 6, Teknologi Kesehatan di Indonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT. Selain itu juga dilakukan inovasi bioteknologi, yakni Biomedical Genome-Based Science Initiative (BGS-I), untuk menerapkan pengobatan yang lebih personal dan presisi. Kementerian Kesehatan memulai dengan melakukan 10.000 sekuensing DNA, berbasis penyakit kanker, stroke, genetik, diabetes, dan wellness & beauty. Indonesia membangun bank data dari genomik penduduk Indonesia yang akan terintegrasi dengan data medisnya.

Implementasi keenam pilar tersebut diharapkan bisa mentransformasi sistem kesehatan Indonesia dan juga dunia, yakni sistem kesehatan yang tangguh terhadap krisis kesehatan, termasuk pandemi. Jelasnya.

Pada kesempatan ini juga Dengan rasa syukur dan bangga, Penjabat Bupati Mesuji menyampaikan pencapaian Presidensi G20 Indonesia bidang kesehatan. Pertama, pandemic fund yang diusung sejak Presidensi G20 Arab Saudi, dilanjutkan pembahasannya pada Presidensi G20 Italia, kini mewujud nyata dan diluncurkan pada Presidensi G20 Indonesia. Untuk memperkuat tatanan kesehatan global, terutama dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa datang, gagasan besar yang membutuhkan energi dan koordinasi para pemimpin dunia dari sektor ekonomi dan kesehatan kini menjadi nyata.

Ya’ Perjuangan kita masih panjang, Saya berharap semua insan kesehatan Terus mendorong terbangunnya gerakan masyarakat hidup bersih & sehat, di antaranya melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan mencuci tangan dengan sabun, selain itu Terus mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin, baik pemeriksaan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, pemeriksaan penyakit-penyakit sesuai siklus hidup;l dan Terus mengembangkan diri dan organisasi dalam kompetensi dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.Pungkas Penjabat Bupati Mesuji.

Usai Kegiatan itu Orang Nomor satu Di Mesuji itu bersama Kepala Dinas Kesehatan Memberikan Penghargaan Kepada sejumblah tenaga Kesehatan Selanjutnya melakukan Pengecekan Sejumblah Pesiapan Kecamatan Way Serdang dalam Menyambut MTQ yang akan di Gelar Pada Desember Mendatang.(Dmr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
perihoki perihoki perihoki perihoki robot dewa hack robot biru hack lapak cheat iblis merah hack jackpot besar mahjong ways perihoki
jago78