Perpustakaan Sebagai Pusat Ilmu Di Daerah

Suarapedia.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Way Kanan terus mendorong dalam memberikan pemahaman tentang konseptual dan praktikal mengenai literasi digital. Serta, mendistribusikan strategi penerapan untuk konteks lokal.
Hal itu, di tandai dalam Pembukaan Lokakarya Literasi Digital, Penyerahan Bantuan Bahan Bacaan Bermutu dan Pembagian Hadiah Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2025. Rabu, (30/7/2025).
Diikuti oleh 100 peserta, yang terdiri dari 70 siswa–siswi SLTA dan 30 peserta Pegiat Literasi, kegiatan tersebut mengusung tema Lokakarya Literasi Digital “Saring Sebelum Sharing, Jaga Budaya Dalam Jejak Digital”.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Way Kanan, Septa Muktamar, Lokakarya ini bertujuan untuk mendorong tumbuhnya budaya literasi digital. Yang tidak hanya cerdas secara informasi, namun juga berakal kuat pada nilai-nilai lokal. Oleh karenanya, budaya baca yang bermakna, konten kreatif bertema lokal, dan kolaborasi lintas generasi menjadi fondasi dalam upaya ini.
“Literasi digital pada saat ini tengah menjadi sorotan diera saat ini. Maka dari itu, pentingnya pemahaman anak-anak dan masyarakat mengenai informasi yang dihasilkan oleh informasi digital, terutama maraknya hoaks yang kerap kita jumpai,” kata Septa Muktamar, dalam keterangannya.
Menurut Septa Muktamar, perpustakaan menjadi pusat ilmu di daerah. Oleh karenanya, generasi muda sekarang memegang peranan penting sebagai agen perubahan. Hal itu dinilai penting, guna memperkuat diri serta memberikan pemahaman akan pentingnya era informasi saat ini. Agar dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi dan kecakapan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) melalui Bupati Way Kanan juga menyerahkan bantuan kepada 30 TBM (Taman Bacaan Masyarakat) dan Perpustakaan. Serta memberikan penghargaan kepada 6 pemenang lomba Perpustakaan Kampung yang telah diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2025.
“Kami akan terus berupaya agar semakin banyak TBM dan perpustakaan yang mendapat bantuan dari Perpusnas. Harapan kami, setelah ini para peserta dapat menjadi agen literasi yang pandai menularkan ke masyarakat luas. Maka, sangat penting sinergi antara Dinas Perpustakaan sebagai institusi pemerintah dan para penggiat literasi sebagai ujung tombak di lapangan,” pungkasnya.
Diketahui, pada tahun 2024, ada 33 TBM yang mendapat bantuan dari Perpusnas. Selanjutnya di tahun 2025 ini, selain 30 bantuan bacaan bermutu, Perpusnas juga memberikan bantuan replika kepada Perpustakaan Kampung yaitu Perpustakaan Pelita Bangsa melalui Dinas Perpustakaan. (Yoga/Moes)