Viral..!..Ingin Bubarkan Orgen Tunggal, Oknum Kepala Tiyuh Karta Acungkan Sajam Di Acara Nikahan Warga
Redaksi Daerah
Tulang Bawang Barat,(suarapedia.id)- Oknum Kepala Tiyuh/ Desa Karta, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Inisial AS Bersikap Arogan dan Mencontohkan Perbuatan yang diluar norma di depan masyarakat, yang sedang mengadakan hajatan pernikahan. Minggu dini malam senin Tanggal 12 / 3 / 2023 Pkl. 21.13 wib
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. Memang Rumahnya tidak berjauhan dari kediaman Warga yang sedang mengadakan hajatan pernikahan. Dirinya Menceritakan Perilaku Oknum kepalo Tiyuh yang bersikap Arogan, dengan cara mengatakan mau ditutup atau tidak musik orgen sambil mengancam akan magas (Nujah), bahasa ciri khas Lampung. dengan menunjukkan senjata Badik (pisau tua). Ungkapnya
Lebih lanjut,”dirinya sangat menyayangkan perilaku Oknum Kepalo Tiyuh tersebut, menurutnya tidak sewajarnya hal tersebut dipertunjukkan di depan tamu undangan dan tuan rumah yang sedang hajatan. Seharusnya AS, bisa menghormati tuan rumah dan tamu undangan, dengan cara memberitahu terlebih dahulu bukanlah dirinya menunjukkan sikap arogannya di depan umum sambil mencaci maki tuan rumah yang menjelaskan hormati dirinya sebagai wartawan. Namun sangat disayangkan AS, malah menjawab mengeluarkan kata-kata wartawan Botoh (Alat vital laki-laki).” Jelasnya.
Saat wartawan konfirmasi terhadap tuan rumah yang mengadakan hajatan, inisial RS membenarkan perbuatan tercela dan Arogan Oknum kepalo Tiyuh/ Desa Karta. Dirinya dan keluarga sangat trauma dan malu lebih-lebih lagi orang tua pengantin yang hajatan lebih shok lagi melihat perilaku AS yang mengatakan magas (Nujah) dan mencaci.
RS menjelaskan saat AS masih marah-marah dirinya sudah meminta maaf dan memohon jangan marah karena keadaan masih ada tamu undangan. Bahkan dirinya juga menjelaskan hargai saya apalagi saya wartawan dari Biro Trennews.co Tubaba, Namun sayang nya AS malah mengatakan wartawan Botoh (Alat vital laki – laki).
“Saya terus terang sangat tersinggung dan kecewa dengan perbuatan AS, minimal AS bisa terlebih dahulu menemui saya agar musik orgen dimatikan kan lebih baik. Musik ini juga memang kami mau matikan Pkl. 21.00 wib Tapi AS malah dateng – dateng marah dan akan mengancam pemain ingin magas (Nujah) dan mencaci saya.” Jelas RS
Lebih lanjut RS, “berharap kepada Oknum kepalo tiyuh bisa meminta maaf kepadanya dan terutama kepada orang tuanya dan kedepan perbuatannya jangan sampai terjadi lagi terhadap warga karta yang sedang mengadakan hajatan lainya”. Harapnya. (Rls/Tim AWPI)