50 an Anggota PMII Gelar Demo Serukan Tolak Kenaikan Harga BBM
Redaksi Daerah
Tulangbawang,(Suara pedia.Id) – 50 an mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyerukan aspirasi kepada DPRD Kabupaten Tuba agar disampaikan kepada pemerintah pusat tolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan BBM tersebut justru menambah penderitaan rakyat kalangan yang tidak mampu, karena kenaikan harga itu akan berdampak pada inflasi secara umum karena merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat. Apalagi perputaran roda perekonomian yang baru dalam pemulihan akibat pandemi Covid 19 belakangan ini, Selasa (13/9).
Dalam aksi tersebut terlihat barisan aparat kepolisian bersiap siaga untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, namun kemelut aksi tersebut sempat mengobar dan memanas dikarenakan aksi massa membakar replika keranda mayat di depan kantor DPRD Tuba, kendati demikian aksi tersebut tidak menimbulkan anarkis.
Adapun aspirasi yang diserukan terdapat empat poin yang diamanatkan kepada DPRD Tuba, antara lain meliputi :
Pertama, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM).
Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Khozim Pamungkas selalu ketua PMII mengungkapkan aspirasinya dengan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut telah diterima dari pihak DPRD Tuba.
“Pihak DPRD Tuba menyepakati untuk menolak kenaikan harga BBM dan siap melanjutkan aspirasi ke DPR RI,” terang Khozim Pamungkas.
Khozim Aktivis PMII asal UMPTB tersebut menekankan bilamana dalam kesepakatan itu tidak diindahkan, maka dirinya akan kembali lagi mengelar aksi dengan mengerahkan massa yang lebih banyak dari hari ini.
Selain itu dirinya menekankan aspirasi yang telah ia uraikan di depan gedung DPRD Tuba ini adalah wujud tegas mereka mewakili jeritan dan tangisan rakyat yang merintih dalam kesengsaraan.
Dengan ini kita akan gaungkan kabupaten tuba menolak kenaikan harga BBM yang mencekik leher rakyat,” tutup Khozim.
(Red).