Tak Terima Di Beritakan, Pihak Rumah Sakit Ummy Athaya Di Duga Ancam Pasien
Redaksi Daerah
TUBABA-(Suarapedia.Id)- Diduga tidak terima diberitakan pihak rumah sakit Ummy Athaya ancam datangi rumah pasien bersama polisi dan pengacara,hal tersebut di jelaskan keluarga pasien bahwa pihak rumah sakit menghubungi keluarga pasien via by phone hari Jumat malam sekira jam 20.00 wib . Orang tua pasien (Dewi) dan (Denta fetra) membenarkan dihubungi dari pihak rumah sakit mengatakan ” pihak rumah sakit dengan bahasa yang kurang pantas mengancam kami dengan nada tinggi akan datang ke kediaman kami dengan membawa polisi dan pengacara serta di beri waktu 1 x 24 jam harus datang kerumah sakit untuk meminta maaf karna kami di anggap mencemarkan nama baik rumah sakit jelasnya” dengan awak media, Jum’at malam (19/8/2022).
Pihak rumah sakit menanyakan perihal kenapa melapor ke pihak media tentang penjelasan BPJS berbayar, keluarga pasien jawab kami tidak melapor, tapi Awak Media yang datang kerumah kami menanyakan tentang masalah Darah yang di perlukan pasien ternyata berbayar sebagian.
Kami keluarga pasien jelaskan yang sebenarnya ke Awak media ” pasien membutuh kan 4 Kantong Darah namun karna berbayar kami hanya mampu 1 kantong yang di bayar, dan yang satu kantong d tanggung BPJS, satu kantong awal itu donor dari orang tua pasien sendiri, jumlah yang di tranfusikan ke pasien cuman 2 kantong, penambahan seharusnya 2 kantong lagi, tapi karna kami tidak ada biaya sehingga hanya 2 kantong saja yang di tranfusikan ke pasien,” terangnya.
Hasil konfirmasi dengan pihak PLT Kepala Kantor BPJS Tubaba Indah Suryani Afuar”, menjelaskan bahwa tiga rumah sakit di Tubaba yang sudah bekerja sama dengan kita BPJS , Obat mau pun Darah yang di butuhkan pasien semua di tanggung BPJS , jadi tidak benar kalau biaya di bebankan kepada pasien yang sudah tertanggung oleh BPJS, ” tegasnya.
Keluarga pasien saat di konfirmasi tentang adanya ancaman dari pihak rumah sakit tersebut mengatakan” salah kami apa, yang kami sampaikan ke pihak media tidak ada lebih kurang apa yang sebenarnya yang kami alami, demi menyelamat nyawa anak kami apa permintaan rumah sakit kami ikuti, dan perlu di ketahui uang yang kami pakai bayar darah tersebut dapat kami pinjam karna kami orang susah, kalau pun pihak rumah sakit mengancam kami begitu ya silahkan , kami juga minta perlindungan dari berbagai pihak yang kiranya dapat membantu kami. ” harapnya.
Lanjutnya, “Kwitansi pembelian darah yang ada, kwitansi lain tidak ada, “ujar dewi ibu pasien. Apakah peserta BPJS saat keluar dari rumah sakit memang tidak ada kwitansi? Kita tunggu jawaban dari pihak rumah sakit. (Tim Awpi Tubaba)