Masyarakat Tedampak TPAS Ajak Pejabat Tukar Tempat Tinggal , 37 Tahun Lebih TPAS di Karang Rejo Berdiri tak ada Perhatian Pemkot
Suarapedia .id.Metro– Rencana Pemkot Metro melakukan Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah ( TPAS) baru di Karang Rejo sontak membuat masyarakat sekitar melakukan penolakan. Pasalnya TPAS yang sudah berdiri 37 tahun yang lalu tidak ada perhatian sama sekali pada masyarakat sekitar. Hal tersebut di sampaikan Yatno ketua RT 33 Rw 09 Karang Rejo pada jum’at (11/11/22) di TPAS.
TPAS ini sudah berdiri selama 37 tahun lebih mba, tapi perhatian dari pemerintah kota metro kepada kami masyarakat sekitar TPAS itu sama sekali tidak pernah ada, seribu perakpun kami masyarakat menerima dari Pemkot.
Padahal kami adalah warga yang terdampak dari tpas ini. Kalau memang pemkot akan melebarkan atau membangun lagi di tempat ini kami warga sudah sepakat melakukan penolakan.
Seperti yang kawan-kawan media lihat penampakan dari tpas yang di belakang ini, sampah sampai menutupi jalan aliran limbah ke sungai yang akhirnya menyebabkan air tumpah dan menggenang sampai berwarna hitam. Jika hal ini di biarkan, pemkot tidak mengambil tindakan apa-apa ini akan terjadi pencemaran lagi bagi warga sekitar. Jelasnya.
Sementara untuk pembangunan tpas yang baru nanti itu berada di belakang bangunan tpas yang sekarang ini, untuk luasnya 7 hektar lebih lahan yang akan di gunakan untuk pelebaran tpas. Ini lokasi yang akan di bangun sudah di patok oleh pemkot.
Kami masyarakat sekitar tidak ada yang diberdayakan jika memang pemkot peduli dan memanusiakan kami di sini seharusnya berdayakan kami, anak-anak kami, warga sekitar di libatkan untuk mengelola limbah yang ada di sekitar tpas. Tapi mana? Tidak ada pemkot mau memperhatikan kami. Pernahkah terpikir oleh pemkot bagaiman dengan kesehatan warga sekitar? Di sini banyak balita dan ada lansia. Kata
Sementara Eko Wiyanto selaku Ketua LPM Karang Rejo dan Bendahara GMBI Distrik Kota Metro mengatakan.” Wali Kota kita inikan seorang dokter ya mba, Mungkin beliau lebih pahamlah dengan yang namanya kesehatan dan kebersihan, seharusnya beliau dapat lebih memperhatikan Masyarakatnya di sini. Atau coba dulu kita tukar tempat tinggal, mereka pejabat-pejabat tinggal di rumah kami. Kami tinggal di rumah mereka supaya mereka bisa merasakan langsung bagaimana rasanya tinggal di wilayah tpas ini. Ucapnya
Padahal kami yang hanya masyarakat kecil ini juga tahu itu pasti ada uangnya untuk pemeliharaan dan sebagainya.tapi mb bisa lihat sendiri bagaimana penampakan di sini. Jangan karena memikirkan kepentingan pribadi masyarakat yang harus di korbankan. Cetusnya. Kami harap pemkot bisa memanusiakan kami karena selama ini kami sudah cukup diam,” Cetus eko. (Red )